Oleh: drg. Martha Mozartha
Semua
makanan jika dikonsumsi secara berlebihan, alih-alih meningkatkan
kesehatan malah jutru bisa berakibat buruk bagi tubuh. Sama halnya
dengan teh hitam, yang boleh dikata merupakan minuman yang paling banyak
dikonsumsi di seluruh dunia. Penelitian yang dilakukan oleh peneliti
dari Medical College of Georgia mengungkapkan bahwa kandungan fluor yang terdapat dalam teh hitam lebih tinggi daripada yang diyakini selama ini.
Dr Gary Whitford yang mengepalai penelitian tersebut mengatakan,
konsentrasi fluor dalam teh hitam dapat mencapai 9 mg per liter. Padahal
dalam penelitian sebelumnya, kadar teh hitam dikatakan hanya sekitar
1-5 mg saja. Kadar fluor yang tinggi ini memperbesar resiko terjadinya
fluorosis pada tulang dan gigi pada orang yang meminum teh dalam jumlah
banyak yaitu kira-kira lebih dari 4 cangkir setiap harinya. Temuan ini
dipresentasikan pada Konferensi IADR (International Association of Dental Research) 2010 di Barcelona, Spanyol pertengahan Juli lalu.
Flurosis adalah kelainan yang mempengaruhi stabilitas struktur tulang
dan menyebabkan kerusakan pada email gigi, dan terutama disebabkan oleh
asupan fluor yang berlebihan. Fluor selama ini diketahui dapat mencegah
karies (lubang) gigi, namun asupan berlebih dalam jangka panjang dapat
menyebabkan kerusakan tulang. Kadar yang aman untuk dikonsumsi per hari
tidak lebih dari 2-3 mg, baik dari makanan, air minum ataupun pasta
gigi. Jika kadar tersebut melebihi 20 mg per hari selama lebih dari 10
tahun, resiko untuk mengalami fluorosis meningkat.
Temuan ini bukan mengisyaratkan bahwa peminum teh harus meninggalkan
kebiasaannya. Namun seperti juga makanan dan minuman lainnya,
konsumsilah dalam jumlah wajar dan tidak berlebihan
No comments:
Post a Comment