Oleh : dr. Riska Ismalilia Puteri Iskandar
Pada umumnya wanita merasakan nyeri atau kram perut
menjelang haid yang dapat berlangsung hingga 2-3 hari, dimulai sehari
sebelum mulai menstruasi. Jika Anda telah mengalami nyeri haid ini
sejak pertama kali menstruasi, hal ini disebut dismenore primer,
dan merupakan hal yang normal atau fisiologis. Nyeri perut saat haid
atau dismenoreae yang dirasakan setiap wanita berbeda-beda, ada yang
merasa sedikit terganggu namun ada yang merasa sangat terganggu hingga
tidak dapat menjalankan aktivitas.
Namun tahukah Anda apa yang sebenarnya terjadi dalam tubuh setiap wanita ketika merasakan nyeri perut saat haid?
Selama siklus haid, endometrium (otot rahim) akan
menebal untuk mempersiapkan kehamilan. Setelah ovulasi (pelepasan
telur), jika ovum (telur) tidak dibuahi sperma maka tidak akan terjadi
kehamilan, sehingga jaringan pada uterus (rahim) yang menumpuk tidak
lagi dibutuhkan dan harus dibuang. Maka kemudian timbul haid.
Selama periode haid, terjadi pelepasan hormon
prostaglandin dan mediator inflamasi yang akan merangsang uterus untuk
berkontraksi. Ketika terjadi kontraksi otot uterus, pembuluh darah
sekitarnya akan ikut mengecil secara teratur sehingga terjadi
pengurangan pasokan darah ke jaringan endometrium dan kemudian kemudian
jaringan menjadi rusak dan mati. Kontraksi uterus kemudian berlanjut
sehingga ikut memeras jaringan endometrium yang sudah tua dan mati
keluar melalui serviks (leher rahim) menuju vagina. Kontraksi uterus
dan kurangya pasokan oksigen sementara di jaringan sekitar ikut
bertanggunjawab akan timbulnya nyeri atau kram perut yang dialami selama
haid. Wanita yang memiliki kadar hormon prostaglandin yang tinggi
akan mengalami kontraksi uterus yang lebih kuat, sehingga selanjutnya
akan merasakan sakit perut yang lebih hebat. Selain bertanggunjawab
terhadap timbulnya nyeri perut, prostaglandin juga dapat
bertanggunjawab terhadap keluhan muntah, diare, dan sakit kepala yang
seringkali terjadi saat haid.
-
Pertama ovum (telur) matang di dalam ovarium (1),
-
kemudian terjadi ovulasi (pelepasan telur) (2),
-
telur akan berjalan melalui tuba falopi (saluran telur) sembari menunggu datangnya sperma untuk terjadi fertilisasi (pembuahan) (3).
-
Jika telur tidak dibuahi, makan akan diluruhkan sejalan dengan aliran darah haid. (4)
No comments:
Post a Comment